Lontong Tuyuhan yang Membumi

Tuyuhan, sebenarnya adalah nama sebuah desa di wilayah Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Dari jalan raya atau jalan utama sejak dari pasar Lasem kita harus mengarah ke arah selatan sekitar 5 km. Sebelum mencapai desa tuyuhan, kita akan menemukan tempat semacam peristirahatan yang sengaja dibuat untuk menampung para penjelajah kuliner yang ingin mencicipi lontong tuyuhan..

Sekilas, dari segi penampilan lontong tuyuhan terlihat biasa saja, tapi jangan bicara kalo anda belum mencicipinya. Rasa pedas yang terkandung dalam santan kental berbumbu lengkap membuat air liur mencuat saat menikmati lontong yang dibungkus daun pisang dalam bentuk-bentuk segitiga seperti lupis ketan. Sebagai pelengkap anda bisa memilih potongan ayam kampung, ati ampela atau sepotong tempe maupun tahu atau telor, semuanya diungkep dan direbus baru dimasukan bersama godogan santan gurih. Rasannya hemmm… kelat santan sangat dominan dalam rasa lauk ayam kampung. Lontong tuyuhan dibuat dari resep turun-temurun warga tuyuhan. Tuyuhan sendiri sebenarnya berarti “air limpahan seperti hujan”. Nama ini memang sesuai karena lontong yang sudah tersaji di piring bersama lauk langsung dituyuh santan kental.

Lontong tuyuhan. dewis

Diantara Jejeran penjual lontong tuyuhan, anda bisa menjumpai bapak Tarif yang banyak dikerubuti pembeli. Pak Tarif memang sudah cukup lama berjualan disini yaitu hampir 15 tahun lalu, dulu dia berkeliling tapi sejak tempat ini dibangun ia kemudian mantap menetap disini. Karena dagangannya ternyata laris Tarif kemudian mengajak sejumlah saudaranya untuk turut berdagang ditempat ini.

Tarif. Penjual Lontong Tuyuhan.



Meski menjual menu yang sama, mereka tetap tidak takut bersaing. Alasannya sederhana, rejeki semua sudah ada yang “ngatur… yaitu Gusti Allah”. Pengertian yang jarang kita jumpai didunia perkotaan. Bagi masyarakat tuyuhan, semua penjual sudah memiliki pelanggan masing-masing jadi tak perlu resah untuk saling berkompetisi. Nyatanya memang demikian, jika penjual yang satu sudah kehabisan stock pangannya maka dengan senang hati ia akan menawarkan pelangannya untuk berpindah penjual sbelahnya, Yang bersangkutan bahkan dengan iklas dan rela membantu penjual lain untuk menyediakan lontong bagi tamu-tamunya. Sebuah potret gotong royong yang tetap terjaga tanpa tergerus zaman.

Sebagai pelipur rasa haus karena kuah yang pedas, andapun bisa memesan es degan atau es kelapa muda dengan gula aren alias gula merah. Menurut Tarif semua disini dibuat dalam bahan alami tanpa pengawet. Jadi kemurnian bisa dijamin. Dan untuk semua kenikmatan ini yaitu sepiring lontong bersama lauk sepotong ayam dan sebuah tempe ditambah minuman degan gula aren anda cukup mengeluarkan kocek Rp. 8000,-

Jika ditilik, harga ini tentunya tidak sebanding dengan rasa yang ditawarkan apalagi tempat peristirahatan yang anda duduki, berada ditengah sawah dengan pemandangan hijau dimana burung sawah yang terbang kesana kemari sementara angin semilir menyentuh dingin kulit dan hati… Tidak percaya silahkan datang didesa Tuyuhan, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Lasem, Dee, 01012020

Bagaimana menurut Anda tentang artikel ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Dewi Suspaningrum
Dewi Suspaningrum
dewi@kenariguesthouse.com
No Comments

Post A Comment