Oleh: Elvy Yusanti

Jika bertandang ke Malang, Jawa Timur sempatkan mengunjungi Kebun Teh Wonosari yang pemadangannya cantik menawan. Kawasan agrowisata yang terletak di Bodean Putuk, Toyomarto, Kecamatan Singosari,  ini memiliki area seluas 1.144  di ketinggian  1.250 mdpl yang dibuka untuk destinasi  wisata. Dari Kebun Teh Wonosari, pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gunung Arjuno yang tampak gagah dari kejauhan.

Akhir Desember 2019 lalu saya berkesempatan mengunjungi Kebun Teh Wonosari untuk menghadiri reuni teman SMA. Tempat wisata dengan pemandangan indah dan udaranya yang sejuk ini memang sering dijadikan lokasi gathering seperti reuni, pre wedding, pernikahan, atau sekadar rekreasi bersama teman dan keluarga. Meskipun fasilitasnya terbatas, namun berada di Kebun Teh yang dibangun oleh Perusahaan Belanda, NV Cultur Maathappy  tahun 1875 ini tetap menyenangkan.

Perempuan Pemetik Daun Teh

Seusai Shalat Subuh, saya yang menginap di vila sekitar Kebun Teh Wonosari menikmati sejuknya udara dengan jalan kaki di tengah udara dingin yang menusuk kulit. Sambil bercengkerama dan bernostalgia dengan teman-teman semasa sekolah, saya bertegur sapa dengan 3 perempuan yang mengenakan caping dan sepatu boot yang tampak berbincang satu sama lain.

“Kulo bendhinten mlampah lajeng metik teh. Mangke jam 11 wangsul (saya setiap hari jalan kaki, memetik teh. Pulang jam 11 siang),” kata satu dari mereka bertiga memberi semangat. Ya, mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang setiap pagi, entah sudah berapa puluh tahun memetik daun teh. Mungkin ada yang bertanya, mengapa pemetik teh didominasi oleh perempuan? Konon karena mereka jauh lebih teliti dan telaten jika dibandingkan laki-laki. Pemetikan secara manual (menggunakan tangan) membutuhkan ketelitian karena akan berpengaruh pada kualitas hasil olahan daun teh. Sementara laki-laki yang bekerja di kebun teh lebih banyak menjalankan fungsi teknis yakni proses pengolahan dalam pabrik.

Gunung Arjuno Terlihat Gagah

Di sini, pengunjung bisa melihat langsung proses pengolahan daun teh, mulai dari awal hingga pengeringan, pengemasan hingga dikirim ke pemesan. Selain itu juga bisa berbelanja aneka tanaman hias, berenang, menikmati sejumlah wahana permainan seperti mengendarai ATV, flying fox, atau paint ball. Tapi bagi saya, yang menarik adalah berjalan kaki mengelilingi hamparan kebun teh berwarna hijau sambil menyaksikan Gunung Arjuno dari kejauhan. Memandang gunung dengan ketinggian 3.339 mdpl ini mengingatkan pada pendakian yang saya lakukan pertamakali ke gunung 30 tahun lalu.

Saya mencari posisi yang nyaman untuk duduk dan memandang gunung di Jawa Timur yang menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki. Tentu saja momen ini saya manfaatkan untuk berfoto dengan latar pemandangan Gunung Arjuno yang tampak gagah dari kejauhan. Sekitar 3 jam kami menikmati kesejukan alam di tengah udara bersih dengan berjalan kaki di sekitar Kebun Teh Wonosari cukup menyegarkan badan dan pikiran. Segelas Teh hangat yang dijual di warung di sekitar lokasi cukup untuk mengusir udara dingin disertai semilir angin.

Kebahagiaan pagi itu terasa sempurna, karena diberi kesempatan bertemu dan bernostalgia dengan teman-teman semasa sekolah. Oiya, dari Kebuh Teh Wonosari ini, pengunjung juga bisa berpetualang ke lokasi wisata yang hits yakni Budug Asu dan Bukit Kuneer yang keindahannya tak terbantahkan. Main-mainlah ke Malang, disana ada banyak tempat wisata keren, makanannya enak-enak, dan penduduknya ramah-ramah.