Menapak “Jalur Demit” ke Budug Asu Disuguhi Spot Cantik Nan Eksotik

Oleh: Elvy Yusanti

Kota Malang menyimpan beribu keindahan tak terbantahkan. Sederet wisata alam antara lain Bromo, Coban Rondo, Cangar, Kebun Teh Wonosari, atau pantai-pantainya yang cantik seperti Balekambang, Gua Cina, Kondang Merak dan Sendang Biru. Beruntunglah yang tinggal di kawasan pengunungan ini, karena setiap saat bisa menjelajah dan menikmati alamnya yang sejuk nan menawan.

Namanya nggak biasa, Bukit Budug Asu atau anjing budug (gatal-gatal di kulit). Tapi ini bukan soal anjing, tapi nama tempat yang indah menawan di kawasan perbukitan yang berada di lereng Gunung Arjuno, Malang, Jawa Timur.

Awalnya saya menduga, ada banyak anjing budug disana. Tapi menurut cerita sahabat SMA saya, Budug Asu cuma nama. “Dulu sejarahnya banyak asu yang sakit kulit. Bahasa Jawanya budug-en. Tapi kalau sekarang sudah nggak ada,” kata M. Tauhid yang menetap di Kota Lawang.

Budug Asu adalah salah satu lokasi wisata alam yang hits di Kota Apel ini. Bagi yang tidak suka naik gunung, suka tapi tidak punya waktu atau tenaga untuk mendaki, jalan-jalan ke Budug Asu adalah pilihan yang pas. Bisa menikmati sejuknya hawa pegunungan, memandang Gunung Arjuno dari dekat, dan momen jalan kaki menanjak tak kalah menantang dibanding mendaki gunung yang tinggi.

Untuk sampai ke lokasi yang makin banyak didatangi pengunjung dalam 3 tahun terakhir ini bisa start dari Kebun Teh Wonosari, Lawang. Tiket masuknya nggak mahal, hanya Rp 10 ribu. Pengunjung juga bisa menitipkan mendaraannya di sini.

Tanjakan Demit
Berada di Kebun Teh Wonosari yang sejuk kehijauan sudah bisa membayangkan bagaimana indahnya jalur-jalur yang dilalui menuju Budug Asu. “Jalannya pagi setelah Subuh, udara masih segar. Perjalanan menyusuri hamparan kebun teh sungguh menyegarkan. Awalnya melalui jalan tanah berbatu, lalu memasuki kebun kopi dan hutan pinus yang indah,” ungkap Tauhid yang biasanya mengajak anak dan istrinya trekking menikmati wisata alam.

Menuju Budug Asu ada trek yang menarik yakni Tanjakan Demit. Tanjakan sepanjang 500 meter ini sesuai namanya cukup menantang. Kemiringannya hampir mencapai 80 derajat. “Tapi jika tidak ingin melewati jalur ini bisa menapaki jalan bergantian antara makadam (batu) dan tanah. Di jalur ini, tampak pemandangan hutan pinus yang keren dan jadi spot foto favorit,” kata Tauhid.

Tapi rasanya kurang lengkap kalau jalan-jalan nggak ada tantangannya. “Meski usia sudah tak muda lagi, jalan kaki dengan jalur sulit bikin penasaran. Untuk orang seusia saya, 50 tahun dan jarang olahraga lumayan capek,” kata Eni Puji yang baru pertamakali ke Budug Asu bersama teman-teman SMA-nya.

Jalanan licin dan sulit didaki tak menyurutkan niat Eni untuk sampai puncak Bukit Budug Asu. Nafas ngos-ngosan tak dihiraukan, pokoknya harus sampai puncak. “Dan benar saja, sampai di puncak hilang semua lelah saya, tergantikan oleh pemandangan yang apik pol (bagus banget),” ungkap Eni.

Untuk sampai di Budug Asu membutuhkan waktu kira-kita 2,5 jam jalan santai. Untuk masuk kesana, pengunjung membayar tiket masuk Rp 10 ribu. Total pengunjung hanya merogoh kocek Rp 20 ribu, pengunjung bisa menikmati sensasi keindahan alam yang tidak akan terlupakan. Jika ingin bermalam, pengunjung bisa menyewa tenda dan berkoordinasi langsung dengan pengelola kawasan Budug Asu.

Test Drive
Berwisata alam tentu akan lebih bermakna jika dilewatkan bersama keluarga atau teman. “Seperti acara reuni, tapi dengan trekking. Sekalian “test drive”, memasuki usia 50 tahun apa masih kuat jalan jauh. Alhamdulillah sampai juga di Budug Asu,” kata Eni sumringah.

Perjalanan 2,5 jam tidak sia-sia pas sampai di lokasi karena disuguhi pemandangan indah. “Bahkan saya sampai lupa untuk foto-foto ala selebgram saking excitednya bisa sampai di Budug Asu,” jelas Eni.

Jalan menuju Budug Asu bisa melalui tiga pintu masuk, Kebun Teh Wonosari Lawang, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, dan jalur Stupa Sumberawan Singosari. Bagi penyuka kegiatan off road bisa menyewa kendaraan baik motor trail atau jeep lengkap dengan drivernya untuk menjelajahi keindahan Budug Asu. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu, agar pecinta jalan-jalan segera bisa berkunjung ke Kota Malang, surganya wisata alam dan kulineran.

Bagaimana menurut Anda tentang artikel ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Tags:
,
Elvy Yusanti
Elvy Yusanti
elvy@kenariguesthouse.com
No Comments

Post A Comment